Canang.id,
Bandar Mataram – Bupati Lampung Tengah (Lamteng) Loekman Djoyosoemarto meninjau
langsung pelayanan pembuatan E-KTP, Kartu Keluarga, Akta Kelahiran dan Akta
Nikah, di PT. GPM Kampung Mataram Udik, Kecamatan Bandarmataram, Rabu
(12/02/2020).
Dalam
hal ini, Pemerintah Kabupaten Lampung Tengah melalui Dinas Kependudukan dan
Pencatatan Sipil (Disdukcapil) menerbitkan E-KTP sebanyak 500 blanko, 200 Kartu
Keluarga, 200 Akta Kelahiran, 10 Buku Nikah, dan 10 Akta Kematian.
Kunjungan
kerja Bupati Lamteng Loekman Djoyosoemarto disambut oleh Site Direktur PT. GPM
Fauzi Toha.
Langkah
jemput bola ini diambil agar masyarakat bisa lebih terlayani, sehingga dapat
merasakan secara langsung kehadiran pemerintah.
“Beberapa
waktu lalu saya sempat berkomunikasi dengan pihak perusahaan, bahwa kami akan
melaksanakan pelayanan langsung kepada masyarakat untuk penerbitan administrasi
kependudukan yang sangat perlu dan penting,” ujar bupati.
“Kebijakan
ini kita ambil supaya masyarakat bisa lebih terlayani. Masyarakat dapat
merasakan ke hadirian pemerintah secara langsung. Kalau harus mengurus sendiri
ke Gunungsugih, tentunya memakan waktu, tenaga dan biaya transportasi,” imbuh
bupati.
Loekman
menegaskan, dalam hal ini pihaknya selalu meminta Disdukcapil melakukan jemput bola kepada masyarakat.
“Ini
kita laksanakan berdasarkan informasi, bahwa pengurusan E- KTP Akta Lahir,
Kartu Keluarga dan Akta Nikah bagi non muslim mahal. Padahal sebetulnya itu
gratis. Itu yang mendasari, maka kebijakan untuk jemput bola kita
laksanakan.Tidak ada pembebanan biaya apapun atas penerbitan administrasi
kepada masyarakat,” terangnya.
Bupati
menjelaskan bahwa Kabupaten Lampung Tengah telah menjadi prioritas Kementrian
Dalam Negeri (Kemendagri) dalam pengadaan blangko E-KTP. Sebenyak 22.000 blanko
E-KTP sudah di distribusikan ke Kabupaten Lampung Tengah untuk memperlancar
pelayanan.
“Saya
sudah bertemu Dirjend Dukcapil. Pada waktu itu sepakat, untuk Lamteng, di
prioritaskan. Awalnya di beri 4.000 blanko, selama 10 hari habis, lalu di
tambah lagi 6.000 dan terkhir kemarin di beri 12 ribu blanko. Dengan
tersedianya blanko yang memadai, sekarang tidak ada lagi praktik percaloan.
Kendala saat ini, hanya tinggal kendaraan operasional yang di design khusus
untuk E-KTP saja yang belum ada,” ungkapnya. (adv)